Pernikahan terkadang ditentukan oleh tradisi setempat.
Keberagaman tradisi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyatukan
dua orang yang saling mencintai. Namun, tidak ada pernikahan yang persis sama
dari dunia ini, meskipun itu dilakukan oleh pengantin dari keluarga muslim. Darimana
dan apa saja tradisi pernikahan muslim tersebut?
ARAB
Wilayah Mediterania Timur yang
didominasi oleh penduduk muslim berketurunan Arab, seperti Palestina, Lebanon,
Yordania, hingga Suriah kerap kali melangsungkan pernikahan dengan ritual
budaya turun-temurun ala pengantin Arab.
Tradisi pernikahan pengantin Arab memang
telah banyak berubah seiring berjalannya waktu, tetapi ketujuh tahapan berikut
ini sangat umum ditemukan pada pernikahan pengantin Arab. Apa sajakah itu?
Tolba
Dalam tradisi
pernikahan pengantin Arab, ada sebuah ritual pra-pernikahan yang dinamakan
sebagai Tolbe atau Tulba. Pada tahap ini, calon pengantin pria bersama
keluarganya secara resmi akan datang mengunjungi kediaman calon pengantin
wanita dalam rangka memohon izin dari keluarganya untuk menikah. Acara
pertemuan ini umumnya dilakukan dalam skala yang lebih kecil dengan hanya
melibatkan keluarga inti saja. Setelah niatan baik tersebut berhasil membuahkan
restu dari pihak keluarga wanita, maka langkah selanjutnya adalah pembacaan doa
bersama yang dibuka dengan Surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan doa-doa
lainnya. Anggota keluarga calon mempelai wanita kemudian akan menjamu para tamu
dengan sharbat, yaitu minuman dingin yang terbuat dari buah
atau bunga, lalu di sekelilingnya terdapat kopi Turki, aneka kue kering, hingga
makanan pencuci mulut.
Radwa
Satu atau dua
hari sebelum akad nikah dilangsungkan, beberapa orang Arab biasanya akan
melakukan pertemuan kecil yang melibatkan kerabat laki-laki dari kedua belah
pihak mempelai. Momen ramah tamah tersebut bertujuan untuk membangun
silaturahmi sekaligus memastikan bahwa keluarga mempelai wanita benar-benar
sudah menyambut baik adanya pernikahan tersebut. Seluruh anggota keluarga
laki-laki juga diperkenankan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada
sebelum tibanya pelaksanaan akad nikah, hal ini dilakukan agar masalah tersebut
tak berpotensi menjadi halangan selama berlangsungnya prosesi pernikahan.
Terakhir, orang yang paling tua dari keluarga mempelai pria akan memberikan
selamat atas terjadinya acara pernikahan kepada semua kerabat laki-laki dari
kedua sisi.
Katb Al-kitaab
Katb Al-kitaab
merupakan nama Arab dari upacara pernikahan muslim. Nantinya, seorang Syekh
akan menjelaskan tentang ketentuan dan syarat sah pernikahan sambil menyerahkan
dokumen penting yang harus ditandatangani oleh kedua mempelai. Akad nikah dapat
dilakukan di hari yang sama dengan walimatul 'ursy atau
jamuan resepsi, tergantung pada preferensi pribadi pasangan. Prosesi akad nikah
umumnya diawasi oleh seorang imam, hakim Islam (qazi), maupun setiap
muslim yang memiliki pemahaman mendalam tentang tradisi Islam, contohnya
seperti seorang maulvi (muslim terpelajar atau
yang memiliki gelar hukum Islam). Usai pelaksanaan Al-kitaab, mempelai pria
kemudian akan memberikan mahar berupa sebagian harta miliknya kepada sang
mempelai wanita. Mahar ini bersifat wajib sebagai simbol komitmen dan tanggung
jawab. Tamu undangan yang hadir di acara akad nikah pengantin Arab wajib
berbusana tertutup dengan menutupi area lengan dan kaki mereka, serta
mengenakan jilbab untuk wanita.
Zaffe
Usai
pelaksanaan akad nikah, kini tibanya acara resepsi yang biasanya dilangsungkan
secara meriah. Zaffe adalah saat di mana kedua mempelai pertama kali memasuki
area resepsi dengan status baru sebagai pasangan suami istri yang sah. Ini
merupakan grand entrance akbar yang
melibatkan banyak penabuh genderang dan penari profesional. Sebagai pembuka
acara, para penampil ini nantinya akan memainkan instrumen musik tradisional
Arab yang upbeat dan ceria, dimeriahkan
oleh sekelompok penari latar untuk memulai gerakan tari pembuka dari arah pintu
masuk. Selama perayaan zaffe, cincin
pernikahan kedua mempelai pun akan bertukar posisi, dari yang semula berada di
tangan kanan kini disematkan di tangan kiri. Nantinya sebagian besar tamu
undangan wanita akan menyemarakkan acara dengan melakukan zaghrouta, yaitu tradisi bersenandung dengan suara
tinggi untuk menghormati perayaan pasangan pengantin.
Dabke
Dabke adalah tarian tradisional
yang terbentuk oleh perpaduan budaya negara-negara Timur Tengah, seperti
Yordania, Palestina, Lebanon, dan Suriah. Dabke termasuk
ke dalam jenis tarian komunal dengan atmosfer gembira dan gerakan yang energik,
sehingga hanya dilakukan pada momen-momen spesial seperti pernikahan. Tarian
ini pertama kali muncul di negeri Palestina yang pada akhirnya begitu populer
di berbagai belahan dunia, termasuk penduduk muslim di Arab. Tarian dabke umumnya dibawakan oleh sekelompok penari
profesional yang kaya akan hentakan kaki dengan bagian lengan yang saling
bertautan. Kendati demikian, para tamu undangan hampir pasti akan ikut menari
seraya bahu-membahu dalam membentuk lingkaran satu sama lain.
Pemotongan Kue dengan Pedang Warisan
Pengantin pria berketurunan Arab biasanya
memiliki sebuah pedang yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pedang
inilah yang nantinya digunakan untuk memotong kue pengantin di hadapan seluruh
tamu undangan yang hadir. Mengingat acara pernikahan Arab umumnya dilangsungkan
secara besar-besaran dengan mengundang ribuan tamu, tentu saja kue pengantin
yang dipesan lebih sering ditemukan dalam jumlah layer yang besar pula. Jadi, pengantin pria
memerlukan pedang yang setidaknya sesuai untuk memotong kue pengantin antara 5
sampai 10 tingkat.
Barmet Al-aroos
Barmet Al-aroos menjadi tradisi pernikahan
pengantin Arab terakhir yang menjadi penutup seluruh rangkaian acara. Ketika
perhelatan resepsi usai dilaksanakan, pasangan pengantin akan meninggalkan
gedung pernikahan dengan mengendarai mobil pengantin yang telah dihias
sedemikian rupa. Di belakang mereka terdapat iring-iringan mobil keluarga dan
kerabat dekat untuk mengawali perjalanan pengantin hingga tiba di kediaman atau
tempat penginapan dengan selamat. Selama perjalanan tersebut, rombongan tadi
akan membunyikan musik dengan keras dan klakson kendaraan mereka untuk
memberitahukan kepada semua orang bahwa di depan mereka terdapat pasangan
pengantin yang baru saja menikah.
MESIR
Jika lelaki Mesir
ingin melamar seorang wanita ia harus punya mahar berupa emas perhiasan
lengkap, mencakup gelang, kalung, cincin, dan kalau perlu gelang kaki. Mereka
menyebut perangkat ini “Syabkah”.
Tak cuma itu. Lelaki
Mesir juga harus mempersiapkan sebuah rumah beserta isinya agar bisa ditempati
bersama sang istri setelah menikah.
Beberapa gadis Mesir
malah minta disediakan kendaraan sebagai syarat menikah. Jadi, untuk mahar
minimal harus tersedia pound kira-kira Rp 600 juta, barulah lamaran diterima.
Di Mesir, antara
masa lamaran dengan akad nikah bisa dua tahun selang waktunya. Hal ini karena
calon suami perlu waktu lama untuk mempersiapkan segala keperluan rumah tangga,
seperti perhiasan emas, rumah (saah), dan lainnya.
Rumah yang
disediakan biasanya dibeli kontan. Tapi ada juga yang membelinya secara kredit.
Tergantung kemapanan ekonomi sang pengantin pria. Rumah itu nantinya harus atas
nama sang istri.
Tunangan atau acara
pernikahan dalam adat masyarakat Mesir benar-benar menjadi acara yang
membahagiakan. Orang Mesir selalu menyebut acara pertunangan dan pernikahan
dengan nama “farah” yang berarti “bahagia”, sehingga di sela-sela acara itu
terlihat jelas kebahagiaan mereka.
Setelah akad nikah
biasanya kedua mempelai dan rombongan naik mobil untuk keliling kampung.
Klakson mobil dan sepeda motor dibunyikan secara bersamaan, kemudian mempelai
menuju tempat dilaksanakannya pesta pernikahan.
Orang Mesir sering
mengadakan pesta pernikahan di tempat-tempat terbuka, seperti di pinggir jalan
dekat rumah mereka. Tak jarang pula mereka rayakan di pinggir Sungai Nil,
sungai kebanggaan rakyat Mesir. Tapi mereka yang mampu biasanya menyewa gedung.
Di tempat pesta,
orang Mesir tidak menyediakan makanan berat apa pun. Mereka hanya menyuguhkan
makanan ringan seperti molto (roti berisi cokelat) dan syibsi (sejenis kerupuk
citato yang terbuat dari kentang). Disediakan juga minuman ringan bermerek.
Sambil menikmati
snack-snack kecil yang disediakan, orang Mesir selalu menghidupkan musik Arab
khas Mesir dari albumnya Sa’ad Shugoyyar yang terkenal untuk acara pesta.
Mereka biasanya berjoget bersama, termasuk kedua mempelai.
Prosesi pernikahan
di Mesir biasanya berlangsung pada malam hari, dimulai seusai magrib sampai
tengah malam. Baju yang dikenakan kedua mempelai pun cukup satu setel saja,
terlihat seperti pakaian selayar untuk mempelai wanita dan jas untuk mempelai
laki-laki.
UNI
EMIRAT ARAB
Pernikahan Emirat adalah perayaan mewah yang
dipengaruhi oleh tradisi lokal dan budaya Arab. Pernikahan di Emirat mengikuti
hukum Islam dan dirayakan dengan cara meriah. Kemeriahan dan kemewahan selama
pernikahan Emirat tidak ada bandingannya sesuai preferensi pribadi yang ingin
dilaksanakan.
Apa saja tradisi pernikahan muslim di Uni Emirat Arab?
Tujuh Hari Yang Penting
Perayaan pernikahan tradisional di UEA (Uni Emirat Arab) adalah acara tujuh hari yang menggabungkan tradisi budaya komunitas Arab dengan upacara pernikahan Emirat modern. Namun, beberapa ritual yang dirayakan sebagai bagian dari pernikahan Emirat telah berubah selama bertahun-tahun, menurut para ahli perencana pernikahan.
(1) Lamaran
Pernikahan Emirat dimulai dengan upacara lamaran, yang secara lokal dikenal sebagai Al Khoutha KHOTBA.
Ritual ini dimulai pada abad ke-7, pengantin pria yang dilanda cinta mengungkapkan perasaannya kepada ibunya, yang kemudian mendekati ibu pengantin wanita untuk melamarnya.
Setelah permohonan diterima, pihak keluarga kemudian akan membicarakan hal-hal lain seperti mahar yang harus dibayarkan kepada mempelai wanita.
(2) Kontrak
Dalam ritual ini dilakukan penandatanganan akad nikah yang sah yang dikenal dengan nama Al Akhd ALAKHED. Kedua mempelai menandatangani akad ini di hadapan dua orang saksi laki-laki.
Kontrak tersebut mencakup mahar, yang disetujui oleh pengantin pria untuk ditawarkan kepada istri barunya. Pasangan itu juga bertukar cincin setelah kontrak ditandatangani. Upacara pertukaran cincin juga dikenal sebagai 'Milcha'.
Sebelum pernikahan, pengantin wanita diharapkan beristirahat di rumahnya setidaknya selama 40 hari. Inilah saatnya anggota keluarga memanjakannya.
Mereka akan menyajikan makanan dan minuman sehat serta mengolesinya dengan minyak dan parfum tradisional untuk membuatnya semakin cantik. Selain itu, pengantin pria menghadiahkan perhiasan dan parfum sebelum hari pernikahan, dan ritual tersebut dikenal dengan nama Addahbia.
(3) Pesta Melepas Lajang
Sebelum hari pernikahan sebenarnya, tepatnya 2 hingga 3 hari, ritual penting lainnya dilakukan di kediaman mempelai wanita. Dikenal sebagai 'bridal shower' atau 'Henna night', ritual ini dirayakan oleh semua teman dan kerabat pengantin wanita.
Seniman henna menghiasi tangan dan kaki pengantin wanita dengan desain yang menarik. Akan ada musik, tarian, dan hidangan lezat yang dapat dinikmati para tamu sepenuhnya.
Ini juga saat semua tamu mendoakan pengantin wanita dan memberikan hadiah berharga, termasuk perhiasan trendi, gaun mahal, dan uang.
(4) Dazza
Sementara itu, di kediaman mempelai pria, para anggota perempuan menyiapkan ‘Dazza’ yang dikenal dengan sebutan ‘Kotak Harapan’ mempelai wanita. Kotak cantik itu akan berisi barang-barang berharga seperti perhiasan, parfum, sajadah, Alquran, Mehr, dan barang-barang pengantin mewah lainnya.
(5) Hari Pernikahan
Ritual terpenting pada hari pernikahan adalah 'Nikah', yang diikuti oleh seluruh anggota keluarga calon pengantin. Ini adalah upacara keagamaan penting dalam pernikahan Emirat yang dipandu oleh Maulvi atau Qazi (tokoh agama).
Qazi mengumumkan pernikahan, diikuti dengan pesta besar dan panjang. Selama ritual pernikahan di pernikahan Emirat, terdapat upacara terpisah untuk pria dan wanita.
Hari pernikahan adalah kesempatan terbaik bagi wanita untuk mengenakan gaun dan perhiasan eksklusif.
(6) Resepsi
Setelah pernikahan, resepsi akbar diselenggarakan di tempat mempelai pria di mana para pria menikmati sesi menari dan bersenang-senang.
Biasanya pria mengenakan pakaian tradisional yang disebut Kandoura. Mereka akan menari dan berpesta dengan cara terbaik mereka sambil berdiri dalam barisan, membawa tongkat emas tipis di satu tangan.
(7) Pesta Besar
Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah
kelezatan yang tidak boleh Anda lewatkan di pesta pernikahan Emirat.
Setelah tarian dan musik selesai, sekarang saatnya menikmati
makanan tradisional Emirat.
Menikmati kuliner yang menggugah selera, variasi kopi
bersama kurma dan berbagai macam manisan lezat lainnya. Ouzi – daging domba
utuh, biryani, Salona, dan bentuk resep lainnya yang tidak boleh terlewatkan.
INDIA
Sama seperti
di Indonesia, menikah di India terdiri dari banyak berbagai ritual dan upacara.
Mereka pertama-tama memulai dengan ritual istikhara, di mana tokoh-tokoh
agama di komunitas Muslim berdoa kepada Allah dan mencari berkah-Nya untuk
pernikahan. Pernikahan yang sebenarnya harus dilakukan di hadapan Maulvi,
imam agama, dan anggota keluarga dekat.
Pertama
mereka membacakan ayat-ayat Al-Quran. Lalu, pengantin ditanya tiga kali apakah
mereka ingin menikah satu sama lain. Setelah menyetujui, pasangan
menandatangani "nikahnama" yang berupa kontrak pernikahan dan
menerima berkah dari para tetua di sekitar mereka. Kedua keluarga terlibat
selama prosesi upacara. Tradisi lainnya, pasangan dihujani banyak hadiah.
MALAYSIA
Pernikahan Melayu dicirikan mewah
dan unik dengan pengaruh Asia dan Islam. Pertama, pasangan mengenalkan keluarga
satu sama lain selama adat merisik
dan adat bertunang.
Langkah kedua adalah merencanakan pernikahan dan menetapkan tanggal.
Tiga hari sebelum pernikahan, ada
upacara pewarnaan pacar, yang disebut "berinai".
Tradisi ini menggunakan henna yang diletakkan di ujung jari pasangan oleh
kerabat dan teman mereka yang melambangkan kesuburan. Lukisan henna sangat
sering digunakan dalam pernikahan Muslim di seluruh dunia.
Upacara pernikahan resmi dipimpin
oleh seorang imam atau "qadi".
Setelah membaca ayat-ayat suci Al-Quran, pasangan menandatangani surat
pernikahan. Sesuatu yang juga sangat umum dan penting dalam budaya Malaysia
adalah pengantin pria memberikan mahar kepada pengantin wanita. Pasangan itu
akan mengenakan pakaian tradisional Melayu dan tampil seperti bangsawan.
MAROKO
Pernikahan Maroko berlangsung tiga
hari. Hari pertama adalah tradisi hammam
yang khas pada budaya Timur Tengah. Pengantin wanita mengundang teman dan
kerabatnya untuk bersiap menghadapi hari besar.
Keesokan harinya, ada pesta henna,
di mana kaki dan tangan calon pengantin wanita dilukis henna. Bagi orang
Maroko, henna tidak hanya melambangkan kesuburan, tetapi juga kecantikan dan
optimisme. Malam itu juga menandai malam terakhir sang wanita di rumah orang
tuanya.
Keesokan harinya adalah pesta
pernikahan yang berisi banyak gaun dan perhiasan tradisional Maroko. Ada juga
sesi di mana pengantin duduk di "amaria",
panggung berhias yang diangkat oleh empat pria, yang menjadi ciri khas budaya
pernikahan orang Maroko.
PAKISTAN
Pernikahan Muslim
di Pakistan berlangsung sekitar satu minggu hingga sepuluh hari. Ada banyak
adat dan tradisi yang terkait upacara pernikahan Muslim Pakistan. Sejak
Pakistan dipisahkan dari India pada tahun 1947, banyak dari adat istiadat ini
dianut oleh masyarakat kedua negara.
Suatu malam sekitar
sepekan sebelum pernikahannya, calon pengantin wanta dimanjakan dengan pijatan
ringan pada wajah dan tubuh oleh para wanita di keluarganya, agar ia tampak berseri-seri di hari pernikahannya.
Mereka berkumpul di rumah orang tuanya untuk menggosok wajah, lengan, tangan,
kaki, dan tulang keringnya dengan pasta berwarna kuning cerah/mustard yang
disebut ‘ubtan’, yang terbuat dari kunyit dan bahan lainnya.
Agar pakaiannya
tidak tercoreng warna’ ubtan’, pada malam itu si calon pengantin wanita
mengenakan pakaian berwarna kuning: ‘shalwar kameez’ dengan kain bordir yang
disebut ‘dupatta’ di kepalanya dan gelang kuning. Rambutnya diminyaki dan
dikepang dengan hiasan benang yang dikenal dengan nama paranda. Dia kemudian
diharapkan untuk tidak mandi selama beberapa hari agar ‘ubtan‘ meresap ke dalam
kulitnya.
Seiring berjalannya
waktu, upacara ‘ubtan’ (yang juga dikenal sebagai ’mayyoon’) telah kehilangan
makna praktisnya dan hanya dilakukan sebatas nama saja, tidak mempunyai
semangat dan tujuan seperti biasa diadakan beberapa dekade lalu. Banyak warga
Pakistan kini memilih untuk tidak melakukan hal tersebut sama sekali.
Henna atau Mehndi
Seniman henna
profesional dipanggil untuk mengaplikasikan hias henna yang indah ke tangan dan
kaki pengantin wanita dan tamunya.
Keluarga mempelai
laki-laki biasanya membawa gelas besar dan nampan berisi pasta mehndi segar ke
rumah orang tua mempelai wanita yang akan digunakan untuk menghiasi tangan dan
kaki mempelai wanita dan anggota keluarga perempuannya dengan hiasan yang rumit
dan indah. Nampan besar berisi manisan
tradisional yang disebut mithai juga diantar langsung ke rumah orang tua gadis
tersebut oleh keluarga mempelai pria, bersama dengan nampan mehndi.
Calon pengantin
biasanya mengenakan gaun ‘shalwar kameez’ warna hijau (cocok dengan warna
henna) beserta perhiasan bunga di pergelangan tangan, daun telinga, dan dahi,
wajahnya tanpa riasan. Dengan menutup kepala dan kerudung tambahan yang menutupi
wajah, calonpengantin ini duduk di salah satu rumahnya.
Bunga berlimpah di
dalam dan sekitar kediaman orang tua kedua mempelai yang dihias secara meriah
sepanjang minggu, yang juga dihiasi dengan aneka lampu yang digantung di
dinding dan taman.
Sehra bundi
Beberapa dekade
yang lalu, merupakan hal yang lumrah bagi pengantin pria untuk mengenakan
kerudung bunga di sekeliling kepalanya untuk menutupi seluruh wajahnya ketika
ia pergi ke rumah pengantin wanita untuk menjemputnya pada malam pernikahan.
Prosesi penjemputan
yang terdiri dari mempelai pria, keluarga dan para sahabatnya disebut “baraat”.
Keponakan mempelai laki-laki, seorang anak laki-laki, akan mengenakan pakaian
yang persis sama dengannya di ‘baraat’, dan akan disebut “shah baala”
(pendamping pria). Merupakan tradisi bagi mempelai laki-laki untuk mengenakan
tunik formal berkerah tinggi, berlengan penuh yang disebut “sherwani” dengan
sorban di kepala dan sepatu bersulam dekoratif yang disebut’ khussa.’
Sebelum berangkat
ke rumah mempelai wanita, kerabat dekat mempelai pria akan berkumpul di rumah
orang tuanya dan membantunya mengikatkan cadar bunga yang disebut “sehra” di
kepalanya. Upacara ini disebut “sehra bundi” (“mengikat sehra” dalam bahasa
Urdu).
Salami & Bulan
Dikhai:
Setelah calon
mempelai laki-laki tiba untuk menjemput mempelai wanita (yang biasanya diadakan
di masjid) ia diberikan bingkisan dan uang dari kerabat
dekat mempelai wanita. Ini dikenal sebagai “salami”.
Pengantin wanita
mengenakan pakaian yang banyak hiasan dan sulaman yang terbuat dari sutra yang
disebut jamawar dan banarsi
Pengantin perempuan
Pakistan dihiasi dupatta yang menutupi kepalanya dengan segudang benang dan
manik-manik. Perhiasan tradisional seperti ‘theteeka’, ‘jhoomar’ dan ’maatha
putti’ menghiasi rambutnya yang ditata. Selain kalung, gelang, cincin dan
anting-anting besar.
Pada malam
pernikahan atau keesokan harinya, mempelai laki-laki memberikan hadiah istimewa
kepada istrinya yang disebut “bulan dikhai”. Biasanya berupa perhiasan,
sebagian besar merupakan pusaka keluarga yang sangat indah, yang dapat dipilih
untuk dikenakan pada upacara walimah berikutnya, yaitu pesta makan malam besar
yang diselenggarakan oleh orang tua mempelai pria, biasanya diadakan di tenda.
Malam pernikahan
Sesampainya di
rumah setelah acara pernikahan, kedua mempelai melanjutkan untuk berbagi segelas
atau semangkuk susu manis atau makanan penutup susu seperti ‘kheer’ (keduanya
harus mengambil bagian dari wadah yang sama). Beberapa pasangan juga memotong
kue pengantin dihadapan anggota keluarganya. Sebelum beristirahat di kamar
tidur, mereka akan berdoa dan memberi hadiah.
Dalam pernikahan
Pakistan, merupakan tradisi bagi pasangan untuk menerima hadiah uang tunai dari
peserta dan tamu dan kerabat dekatnya.
Muslim Pakistan memisahkan tamu berdasaran gender pada pesta
pernikahannya, melantunan musik bernada duff dan memulai perayaan dengan
ceramah Islam (dars) yang diberikan oleh seorang ulama atau imam. Pengantin
pria menghadiahkan ‘bulan dikhai’ kepada mempelai wanita sebagai mahar yang
ditentukan dalam syariat.
Yang terakhir,
salah satu hal yang menarik dari setiap pernikahan Pakistan adalah makanannya! ‘Chicken
Biryani’, ‘chicken tikka’, dan jamun ‘gulab’ yang lezat adalah makanan pokok
standar setiap menu pernikahan Pakistan.
AFGANISTAN
Di Afghanistan,
upacara pernikahan merupakan kumpulan perayaan tradisi dan adat istiadat yang
menggembirakan. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang komprehensif, berikut
beberapa keindahan tradisional dari tradisi pernikahan ini:
1. SHIRINI – LAMARAN
PERNIKAHAN
Berbeda dengan
pernikahan Muslim lainnya, pengikatan antara pria dan wanita dimulai dengan
lamaran resmi atau upacara pertunangan. Keluarga anak laki-laki pergi ke rumah
pengantin wanita untuk melihat gadis itu. Keluarga memperhatikannya,
menyetujuinya sebagai anak laki-laki dan memberi tahu suami atau anak laki-laki
lainnya tentang keluarga mempelai wanita. Ketika keluarga pihak perempuan dan
pihak laki-laki menyetujui satu sama lain, mereka saling bertukar ‘Dismal’ atau
‘Khimcha’.
Upacara atau
tradisi ini berasal dari persetujuan sang gadis yang disebut ‘SHIRINI’. Hal ini
dapat diartikan sebagai pernyataan persetujuan dari kedua keluarga. Jadi,
setelah mendapat persetujuan, kedua belah pihak keluarga mulai mempersiapkan
perayaan dan tradisi.
2. PERAYAAN PRA-PERNIKAHAN
Persetujuan lamaran
tersebut konesuenasi lanjutan bagi kedua keluarga, selanjutnya mereka akan
bertukar hadiah atau mengatur pertemuan agar lebih akrab.
Beberapa perayaan
pranikah di Afganistan adalah:
• Iftari : Dilakukan
pada bulan Ramadhan. Keluarga mempelai wanita mengatur makan malam untuk
keluarga mempelai pria di bulan suci Ramadhan.
• Eidi: Sebagai
seorang Muslim, keluarga mempelai pria mengatur beberapa hadiah untuk mempelai
wanita pada Idul Fitri di tahun tersebut
• Nowrozi: Perayaan
tahun baru di Afghanistan juga dibarengi dengan beragamnya hadiah yang
diberikan kepada pengantin wanita oleh pihak keluarga pengantin pria. Ini
melibatkan berbagai macam masakan musiman dan pakaian tradisional.
3. PERTUNANGAN
Setelah dipastikan
hubungan antara calon pengantin pria dan wanita, maka diadakanlah upacara resmi
yang disebut pertunangan. Tujuan utama dari adat atau tradisi ini adalah untuk
mengumumkan akan datangnya upacara pernikahan antara kedua keluarga. Fungsi
pertunangan diatur oleh pihak keluarga mempelai wanita. Tidak diragukan lagi,
seluruh biaya pesta pernikahan di Afganistan ditanggung oleh pengantin pria,
namun pertunangan diatur oleh keluarga mempelai wanita.
Menurut tradisi
pernikahan Muslim, upacara pertunangan adalah salah satu adat istiadat di mana
kedua mempelai saling mengenal dengan baik sebelum menikah. Kerabat dan teman
mempelai wanita memainkan rebana sebagai tanda perayaan dan kegembiraan.
4. MALAM KHINA –
MALAM MEHNDI
Termasuk dalam
daftar tradisi atau adat istiadat Afghanistan adalah malam ‘khina’ atau malam
‘mehndi’. Pengantin pria mengenakan pakaian tradisional pada malam Mehndi.
Pakaian pernikahan ini terdiri dari kemeja Afghan, celana dan tutup kepala yang
disebut ‘lungy’. Musisi memainkan peran utama dalam menghibur para tamu dengan
memainkan musik-musi tradisional.
Kebiasaan selanjutnya
adalah pengantin wanita menutup tangannya dengan sekuat tenaga pada malam
mehndi. Ibu mempelai pria berusaha membuka tangan mempelai wanita tanpa kenal
lelah. Jika dia tidak bisa membuka tangannya, dia memberinya hadiah mahal.
5. AKAD NIKAH
Tradisi terpenting
yang mengikat kedua mempelai dalam satu hubungan adalah Nikah. Ini terutama
terjadi pada hari besar. Namun, beberapa keluarga Afghanistan lebih memilih
mengadakan upacara Nikah beberapa hari sebelum hari pernikahan sebenarnya. Ini
tidak dianggap sebagai upacara besar di Afghanistan. Singkatnya, ini adalah
tradisi yang pendek dan bersifat pribadi. Hanya anggota keluarga pasangan, Mullah
dan ulama Islam, yang hadir pada momen Nikah tersebut.
6. TRADISI CERMIN
DAN AL-QURAN
Ini merupakan
tradisi paling istimewa di kalangan keluarga calon pengantin. Pasangan pengantin
diberikan selendang untuk menutupi diri mereka. Kemudian mereka diberi cermin.
Melalui cermin itu, pasangan tersebut untuk pertama kalinya melihat pantulan
satu sama lain sebagai pasangan suami istri.
Setelah melihat
pantulan satu sama lain, pasangan tersebut kemudian saling membacakan beberapa
ayat Alquran di bawah selendang. Tradisi pernikahan muslim ini menyadarkan
mereka akan hukum Islam mengenai kehidupan berumah tangga.
7. SETELAH
PERNIKAHAN
Ada banyak langkah
tradisional ketika pasangan Afghanistan memasuki rumah baru mereka segera
setelah menikah. Hewan (domba atau kambing) terutama dikorbankan saat pengantin
pria dan wanita masuk ke dalam rumah. Tindakan menyembelih hewan tersebut
merupakan pemberian ‘SADQA’ atas nama Allah SWT untuk kesejahteraan yang akan
datang dalam kehidupan pasangan suami istri.
Kebiasaan umum
lainnya di rumah-rumah Afghan setelah pernikahan adalah mempelai wanita
menancapkan paku di depan pintu rumah. Terlepas dari keanehan tradisi ini,
namun melambangkan kekuatan pernikahan pasangan. Tradisi lain tentang upacara
Afghan adalah anggota keluarga dekat dan teman berkumpul di pesta pindah rumah
setelah beberapa hari pernikahan. Mereka menunjukkan rasa cintanya pada
pengantin baru.
8. TREN PERKAWINAN YANG
MUNCUL
Selain hidangan
daging, es krim, jus, dan makanan ringan lainnya juga ditawarkan pada upacara
Afghan. Pakaian tradisional juga mulai tergantikan dengan desain pakaian yang
baru. Selain itu, beberapa pernikahan juga berkembang dan mengikuti cara
pernikahan modern.
SOMALIA
Prosesi
pernikahan tradisional Somalia berlangsung selama tujuh hari secara maraton.
Pelaksanaannya dilakukan secara terpisah di antara kedua belah mempelai. Durasi
waktu pestanya cukup panjang, biasanya mulai sore hingga menjelang tengah
malam.
Hari
pertama dan tiga hari berikutnya disebut dengan “Sadexda” ( yang berarti
ketiga). Pada keempat hari tersebut, perayaan digelar di rumah pengantin wanita
dengan tari-tarian khas Somalia. Sedangkan, tiga hari terakhir pesta
dilangsungkan di rumah mempelai pria. Dalam budaya Somalia, hari-hari terakhir
itu disebut “Toddobad” ( ketujuh).
Ada
tradisi yang disebut “Baraambur” atau memuji kedua mempelai. Pesta sangat
meriah disiapkan oleh kedua belah pihak. Beragam makanan tradisional akan
disajikan.
Para
ibu bertugas mempersiapkan dan memastikan rumah yang ditempati nyaman bagi
kedua pasangan, setidaknya untuk beberapa pekan pertama, kebiasaan ini kerap
diistilahkan dengan “Bisha Malabka” (bulan madu).
Para
tamu dan kerabat dari kedua pihak saling bertukar hadiah pada kesempatan
tersebut, yang kerap dinamakan dengan “Sooryo” (hadiah pernikahan). Tak jarang
hadiah berwujud uang yang dibagi di antara mereka sendiri. Hadiah itu bisa pula
berupa sekadar pujian atau ucapan selamat. Pernikahan Somalia modern yang
dilangsung di negara Barat, meninggalkan budaya ini.
TURKI
Bicara tentang pernikahan, masyarakat Turki memiliki beberapa
tahapan dalam tradisi pernikahannya. Mulai dari tahap perjanjian, pertunangan,
malam henna, ijab kabul, hingga resepsi.
Mahar yang diberikan untuk mempelai wanita bervariasi.
Kebanyakan berupa emas, uang, bahkan hewan.
Di setiap tahap itu, ada hadiah-hadiah yang diberikan oleh
mempelai pria kepada mempelai wanita.
Misalnya, di tahap perjanjian, pihak laki-laki akan
membawakan hadiah berupa sepatu, pakaian, handuk yang dihias, rajutan, juga
emas.
Di tahap pertunangan, calon mempelai pria memberikan
barang-barang hantaran atau semacam seserahan. Biasanya pihak perempuan
sebelumnya sudah meminta seserahan dan mahar apa yang dibawa. Namun, yang utama
adalah pemberian berupa emas.
Emas merupakan mahar yang paling diminati karena melambangkan
kemakmuran bagi mempelai wanita dan keluarganya. Tak jarang, pihak keluarga wanita
menetapkan jumlah emas dengan harga yang cukup tinggi.
Konon, hal ini berdasarkan pada mahar yang diberikan
Rasulullah saw pada istri-istrinya yang nilainya sangat besar. Akan tetapi,
semua itu bisa dibicarakan antara kedua keluarga sehingga tercapai kesepakatan
mengenai bentuk dan besar mahar yang akan diberikan.
BULGARIA
Pernikahan Islam Bulgaria dilaksanakan
selama dua hari yang diisi dengan upacara dan ritual yang berbeda. Hari
pertama, hadiah akan ditempatkan di luar rumah orang tua mempelai wanita. Ini
melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Pada hari kedua, mereka menggunakan cat
wajah di wajah pengantin wanita untuk menandai ke pada kehidupan pernikahan.
Cat juga mendefinisikan kemurnian pengantin wanita.
Lukisan ritual ini disebut "gelina".
Setelah itu, ada seorang imam yang mengucapkan shalawat sebelum mereka membawa
pengantin wanita ke rumah pengantin pria. Setelah tiba, pengantin pria
menghapus cat dari wajah pengantin wanita. Transisi pernikahan ini dulunya
ditekan oleh rezim komunis tetapi dihidupkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar