6 Nasehat Pernikahan

Dalam Islam, pernikahan dipandang sebagai suatu hal yang sakral dan luhur. Dan dalam pelaksanaannya harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam Al-Quran.

Dengan menikah, berarti seorang laki-laki dan seorang perempuan telah menghalalkan apa yang diharamkan sebelumnya oleh Allah SWT.

Ikrar untuk saling setia telah diucapkan dalam pernikahan. Untuk menjaga ikrar tersebut, perlu adanya nasehat pernikahan agar pernikahan mampu bertahan hingga maut yang memisahkan.



1. Laki-laki wajib untuk bekerja

Kewajiban laki-laki untuk bekerja telah disebutkan dalam salah satu ayat suci di Al-Quran, yaitu QS. Al Saba’ ayat ke-13.

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

Kandungan dari ayat tersebut adalah salah satu cara bersyukur bagi seorang suami kepada Allah SWT yaitu dengan bekerja, yang merupakan proses menjemput rizki. Hasil dari usaha yang dilakukan tersebut berkaitan dengan takdir.

Jika sahabat kurang puas dengan apa yang sahabat peroleh saat ini, maka sikap qana’ah adalah kewajiban untuk sahabat.

Dalam Bahasa Indonesia, qana’ah adalah ikhlas menerima dan berusaha untuk merasa cukup dari apa yang telah dilakukan. Pepatah mengatakan tiada hasil yang mengkhianati usaha, maka berusahalah dengan keras niscaya berkah akan sahabat peroleh.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mandiri, maka janganlah sahabat berpangku tangan di rumah. Karena sesungguhnya sifat malas untuk bekerja tersebut adalah bisikan setan yang terkutuk.

Setan meniupkan rasa malas kepada manusia agar meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mendapat rahmat Allah SWT.

 

2. Membangun toleransi kepada pasangan

Sikap ini sangat dibutuhkan dalam berumah tangga. Ketika sudah menikah dan hidup bersama dengan pasangan sahabat harus bisa memahami dan tidak egois.

Terlebih jika sahabat juga tinggal bersama mertua, kakak atau adik ipar, maupun saudara dari pasangan. Sahabat harus bisa menjaga sikap dengan mereka.

Dapat dikatakan bahwa sahabat merupakan anggota baru yang perlu untuk menyesuaikan diri dengan mereka. Bangunlah komunikasi yang baik dengan mereka menggunakan bahasa yang santun. Hargailah perbedaan yang ada diantara sahabat dan mereka.

 

3. Pernikahan merupakan kuasa Allah SWT

Nasehat ini diberikan oleh Rasulullah SAW kepada anaknya Sayyidah Fatimah ketika akan menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa seluruh yang berada di alam dunia ini tidak akan lepas dari kuasa dan tetapan Allah SWT termasuk pernikahan hambanya.

Allah SWT telah memiliki sistem tersendiri. Bagi suami dan istri yang dapat mengikuti alur dari sistem tersebut, maka niscaya pernikahannya akan langgeng hingga maut memisahkan.

Akan tetapi, jika suami dan istri tidak mampu mengikuti alur sistem tersebut besar kemungkinan pernikahan tersebut tidak dapat bertahan dan berujung perceraian.

 

4. Pernikahan merupakan sarana memperoleh keturunan

Nasehat inilah yang ditegaskan Rasulullah SAW kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra.

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk menikah dengan wanita yang subur dan dapat melahirkan banyak anak.

Poin dari hadis tersebut tidak hanya untuk memperoleh keturunan saja. Namun juga memiliki keturunan yang beriman, berilmu, dan bertakwa.

 

5. Dengan pernikahan dapat mempererat tali persaudaraan

Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa dengan menikah dapat mempererat tali kekerabatan. Pernikahan tidak hanya melibatkan dua insan ciptaan Allah SWT saja, melainkan juga keluarga besarnya.

Dalam Islam, salah satu rukun nikahnya adalah wali terutama untuk pengantin wanita. Dengan demikian, dua keluarga yang bersangkutan tersebut akan memiliki ikatan yang erat.

 

6. Walaupun sudah menikah harus tetap berbakti kepada orang tua

Meskipun telah membangun rumah tangga sendiri, sahabat tetaplah anak dari orang tuamu. Jangan sampai sahabat menelantarkan bapak dan ibu yang telah merawat dan membesarkanmu.

Salah satu kunci sukses dalam membina keluarga adalah berbakti kepada orang tua, baik orang tua sendiri maupun mertua.

Cinta seorang suami kepada orang tuanya tidak boleh dikalahkan oleh cinta kepada istrinya.

Akan tetapi cinta seorang istri kepada suaminya boleh mengalahkan cintanya kepada orang tuanya. Sebab jika seorang istri berbakti kepada suaminya, berarti ia juga berbakti kepada orang tuanya.

Jika sahabat sudah memiliki rumah sendiri, tengoklah orang tua sahabat terlebih jika jarak rumah sahabat  dan orang tua maupun mertua sahabat tidak terlalu jauh. Pastikan kebutuhannya tecukupi dan mereka dalam keadaan sehat. Jika jaraknya cukup jauh, setidaknya sahabat menanyakan keadaannya melalui telepon atau video call.

Beragama dan Berbudaya

Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar