Agar hubungan yang harmonis tetap terjaga, simak beberapa nasehat pernikahan untuk sahabat sebagai kepala keluarga berikut ini.
1. Witing mulya jalaran saka rekasa
Nasehat tersebut tidak hanya berlaku untuk masyarakat Jawa
saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
Arti dari nasehat tersebut adalah barang siapa yang ingin
hidup mulia dalam kemakmuran maka harus berani menjalani keadaan yang susah.
Nasehat tersebut sangat cocok untuk seorang suami, jika ingin sukses harus mau
melalui kesulitan bersama pasangannya.
2. Aja dadi pengecut kaya upil sing umpetan ana ing mangisor
meja
Nasehat Bahasa Jawa ini memang lucu. Maksud dari nasehat
tersebut adalah sebagai seorang kepala rumah tangga, lelaki harus berani
bertanggung jawab dan kerja keras untuk keluarganya.
Sebagai seorang suami dan ayah, sahabat tidak boleh
sekali-kali meninggalkan kewajiban terhadap istri dan anak-anakmu.
3. Jangan sekali-kali mengucapkan kata pisah kepada istri
Walaupun untuk bercanda, seorang suami tidak boleh
mengatakan kata pisah kepada istrinya.
Sebab menurut agama Islam, kata pisah menunjukkan bahwa
suami menjatuhkan talak kepada istrinya. Dan apabila telah tiga kali mengucap
kata pisah, maka tali pernikahan antara keduanya sudah tidak sah.
Sekalipun sahabat sangat kesal terhadap istri, jangan sampai
mengatakan bahwa sahabat membencinya. Karena kelak pasti akan ada penyesalan
yang datang.
Katakan kepada istri sahabat bahwa sahabat mencintai dan
menyayanginya. Ingatlah perjuanganmu dan istrimu dalam membina rumah tangga.
Maka rasa kesalmu akan berkurang sedikit demi sedikit.
4. Bijaksanalah dalam berumah tangga
Seorang suami harus bisa menjadi panutan dan pelindung untuk
istri. Ketika masalah datang di antara kalian, maka eratkanlah tangan jangan
sampai berlepas tangan.
Anda sebagai suami harus memahami kemauan istri juga
menuntunnya untuk tetap menjadi istri yang shalihah. Tegurlah dengan halus jika
dirasa istri melakukan tindakan yang kurang tepat.
Jika terdapat perbedaan pandangan, diskusikanlah dengan
kepala dingin. Suami dan istri perlu untuk menjernihkan pikiran masing-masing
sebelum mencari jalan keluarnya.
Jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan jika
memang tidak mendesak. Jangan sampai muncul percikan emosi yang dapat mengamcam
rumah tangga sahabat.
5. Jangan melarang istri untuk menjalankan kewajibannya
Haram hukumnya bagi seorang suami untuk melarang istrinya
menjalankan kewajibannya misalnya puasa ramadan, salat lima waktu dan perintah
agama lainnya.
Perlu untuk diingat bahwa kewajiban seorang suami adalah
mendidik dan mengajarkan istrinya akan dasar, prinsip dan ilmu agama seperti
yang terkandung dalam rukun iman dan rukun Islam.
6. Seorang istri akan senang jika diperhatikan suami
Sebagai suami sahabat tidak boleh pelit untuk mengungkapkan
cintamu kepada istri. Dengan diperhatikan oleh suaminya, seorang istri akan
merasa bahwa dirinya sangat berharga. Jangan malu untuk mengekspresikan cintamu
dan memberinya perhatian.
Sahabat juga harus berpenampilan yang baik dan memiliki
wangi yang menyenangkan seperti penampilan istri saat di depanmu.
Seorang istri juga membutuhkan pujian dari suami. Maka saat
istri mengutarakan pendapatnya hargailah, jangan egois terhadap diri sahabat
sendiri.
Berilah pujian kepada istrimu setelah seharian mengurus
rumah juga mengurusmu. Selain itu, hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah
memberikan terbaikmu hadiah untuk istri.
Setelah istri menjalankan kewajibannya, sahabat sebagai
suami harus memenuhi haknya. Apabila sahabat tidak memenuhi hak-hak yang
seharusnya ia peroleh, maka bisa saja ia mencari haknya di tempat lain. Tentu sahabat
tidak ingin hal itu terjadi bukan.
7. Istri memang manajer dalam rumah tangga, tetapi suamilah
pemegang utama dalam rumah tangga
Istri memang pengatur utama rumah tangga sahabat, tetapi tidak seluruh keputusan yang dibuat istri dapat dilakukannya.
Sahabat sebagai suamilah yang berhak memutuskan tindakan
yang akan dilakukan. Tetapi sahabat juga tidak boleh egois dan terlalu keras
kepada istri.
Jangan menganggap bahwa seorang suami sebagai kepala rumah
tangga dapat bersikap sewenang-wenang.
Hidup di dunia sangatlah singkat, ibarat musafir yang sedang
singgah untuk minum. Maka jangan sia-siakan hidupmu untuk hal yang mengundang
maksiat, terlebih lagi bagi sahabat yang telah berumah tangga.
Semoga nasehat pernikahan di atas dapat bermanfaat untuk semua
yang telah menikah. Dan semoga janji yang telah sahabat dan pasanganmu ikrarkan
dapat bertahan hingga maut memisahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar