Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Al Quran
tentang pernikahan, umat Islam diharapkan dapat menjalani kehidupan berumah
tangga dengan penuh keberkahan, cinta, dan keharmonisan.
Berikut kumpulan ayat Al Quran tentang pernikahan
lengkap dengan tulisan Arab, latin, artinya.
Surah An-Nisa, Ayat 1
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ
خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ
تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Latin: Yâ ayyuhan-nâsuttaqû rabbakumulladzî
khalaqakum min nafsiw wâḫidatiw wa khalaqa min-hâ zaujahâ wa batstsa min-humâ
rijâlang katsîraw wa nisâ’â, wattaqullâhalladzî tasâ’alûna bihî wal-ar-ḫâm,
innallâha kâna ‘alaikum raqîbâ.
Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya
pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu
saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasimu.”
Surah An-Nisa,
Ayat 21
وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ
اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا
Latin: Wa kaifa ta’khudzûnahû wa qad afdlâ
ba‘dlukum ilâ ba‘dliw wa akhadzna mingkum mîtsâqan ghalîdhâ.
Artinya: “Bagaimana kamu akan mengambilnya (kembali),
padahal kamu telah menggauli satu sama lain (sebagai suami istri) dan mereka
pun (istri-istrimu) telah membuat perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan)
denganmu?”
Surah An-Nisa,
Ayat 23
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ
وَاَخَوٰتُكُمْ وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ
وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ
وَاُمَّهٰتُ نِسَاۤىِٕكُمْ وَرَبَاۤىِٕبُكُمُ الّٰتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مِّنْ
نِّسَاۤىِٕكُمُ الّٰتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ
بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْۖ وَحَلَاۤىِٕلُ اَبْنَاۤىِٕكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ
اَصْلَابِكُمْۙ وَاَنْ تَجْمَعُوْا بَيْنَ الْاُخْتَيْنِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَۗ
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Latin: Hurrimat ‘alaikum ummahâtukum wa banatukum
wa akhawâtukum wa ‘ammâtukum wa khâlâtukum wa banatul-akhi wa banatul-ukhti wa
ummahâtukumullâtî ardla‘nakum wa akhawâtukum minar-radlâ‘ati wa ummahâtu
nisâ’ikum wa raba’ibukumullâtî fî ḫujûrikum min-nisâ’ikumullâtî dakhaltum
bihinna fa il lam takûnû dakhaltum bihinna fa lâ junâḫa ‘alaikum wa ḫalâ’ilu
abnâ’ikumulladzîna min ashlâbikum wa an tajma‘û bainal-ukhtaini illâ mâ qad
salaf, innallâha kâna ghafûrar raḫîmâ.
Artinya: “Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu,
anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan
ayahmu, saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara
laki-lakimu, anak-anak perempuan dari saudara perempuanmu, ibu yang menyusuimu,
saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu istri-istrimu (mertua), anak-anak
perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang
telah kamu campuri,
…tetapi jika kamu belum bercampur dengan istrimu itu
(dan sudah kamu ceraikan), tidak berdosa bagimu (menikahinya), (dan diharamkan
bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan pula)
mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali
(kejadian pada masa) yang telah lampau. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Surah An-Nur,
Ayat 32
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ
عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ
مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Latin: Wa angkiḫul-ayâmâ mingkum wash-shâliḫîna min
‘ibâdikum wa imâ’ikum, iy yakûnû fuqarâ’a yughnihimullâhu min fadllih, wallâhu
wâsi‘un ‘alîm.
Artinya: “Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang
di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.”
Surah
Al-Hujurat, Ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ
وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ
اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Latin: Yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min
dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum syu‘ûbaw wa qabâ’ila lita‘ârafû, inna akramakum
‘indallâhi atqâkum, innallâha ‘alîmun khabîr.
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
Surah Ar-Rum,
Ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ
اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً
وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Latin: Wa min âyâtihî an khalaqa lakum min
anfusikum azwâjal litaskunû ilaihâ wa ja‘ala bainakum mawaddataw wa raḫmah,
inna fî dzâlika la’âyâtil liqaumiy yatafakkarûn.
Artinya: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah
bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri
agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan
kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Surah
Al-Baqarah, Ayat 223
نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ
اَنّٰى شِئْتُمْۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا
اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Latin: Nisâ’ukum ḫartsul lakum fa’tû ḫartsakum annâ
syi’tum wa qaddimû li’anfusikum, wattaqullâha wa‘lamû annakum mulâqûh, wa
basysyiril-mu’minîn
Artinya: “Istrimu adalah ladang bagimu. Maka,
datangilah ladangmu itu (bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan
bagaimana yang kamu sukai. Utamakanlah (hal yang terbaik) untuk dirimu.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menghadap
kepada-Nya. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin.”
Surah Ali
‘Imran, Ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ
وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ
الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Latin: Zuyyina lin-nâsi ḫubbusy-syahawâti
minan-nisâ’i wal-banîna wal-qanathîril-muqantharati minadz-dzahabi
wal-fidldlati wal-khailil-musawwamati wal-an‘âmi wal-ḫarts, dzâlika
matâ‘ul-ḫayâtid-dun-yâ, wallâhu ‘indahû ḫusnul-ma’âb.
Artinya: “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada
aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun
tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali
yang baik.”
Surah
Az-Zariyah, Ayat 49
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
Latin: Wa ming kulli syai’in khalaqnâ zaujaini
la‘allakum tadzakkarûn.
Artinya: “Segala sesuatu Kami ciptakan
berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).”
Surah An-Nahl,
Ayat 72
وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا
وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْ بَنِيْنَ وَحَفَدَةً وَّرَزَقَكُمْ مِّنَ
الطَّيِّبٰتِۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَتِ اللّٰهِ هُمْ
يَكْفُرُوْنَۙ
Latin: Wallâhu ja‘ala lakum min anfusikum azwâjaw
wa ja‘ala lakum min azwâjikum banîna wa ḫafadataw wa razaqakum minath-thayyibât,
a fa bil-bâthili yu’minûna wa bini‘matillâhi hum yakfurûn.
Artinya: “Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau
istri) dari jenis kamu sendiri, menjadikan bagimu dari pasanganmu anak-anak dan
cucu-cucu, serta menganugerahi kamu rezeki yang baik-baik. Mengapa terhadap
yang batil mereka beriman, sedangkan terhadap nikmat Allah mereka ingkar?”
Surah Yaa Siin (36) ayat 36
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا
تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
sub-ḥānallażī
khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā
ya'lamụn
Artinya: "Maha Suci Allah yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."(QS. Yaa Siin
(36):36)
Surah
An-Nuur (24) ayat 26
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ
لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ
ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌۭ وَرِزْقٌۭ
كَرِيمٌۭ
al-khabīṡātu
lil-khabīṡīna wal-khabīṡụna lil-khabīṡāt, waṭ-ṭayyibātu liṭ-ṭayyibīna
waṭ-ṭayyibụna liṭ-ṭayyibāt, ulā`ika mubarra`ụna mimmā yaqụlụn, lahum magfiratuw
wa rizqung karīm
Artinya: “Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki
yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka
ampunan dan rezeki yang melimpah (yaitu Surga).” (QS. An Nuur (24):26)
Surah
Fathir (35) ayat 11
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ
نُّطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ اَزْوَاجًاۗ وَمَا تَحْمِلُ مِنْ اُنْثٰى وَلَا تَضَعُ
اِلَّا بِعِلْمِهٖۗ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُّعَمَّرٍ وَّلَا يُنْقَصُ مِنْ
عُمُرِهٖٓ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
wallāhu khalaqakum
min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma ja'alakum azwājā, wa mā taḥmilu min unṡā
wa lā taḍa'u illā bi'ilmih, wa mā yu'ammaru mim mu'ammariw wa lā yungqaṣu min
'umurihī illā fī kitāb, inna żālika 'alallāhi yasīr
Artinya: "Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian
dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). Tidak ada seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan,
melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan
tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.Mahfuzh). Sesungguhnya
yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” (QS. Fathir (35):11)
Surah
Asy Syuro (42) ayat 11
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ
اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
fāṭirus-samāwāti
wal-arḍ, ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa minal-an'āmi azwājā, yażra`ukum
fīh, laisa kamiṡlihī syaī`, wa huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: "(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan
bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan
ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan
jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha
Mendengar, Maha Melihat." (QS. Asy Syuro (42):11).
Surah Al Qiyamah (75) ayat 39
فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ
Fa ja‘ala
minhuz-zaujainiż-żakara wal-unṡā.
Artinya: "Lalu, Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki
dan perempuan." (QS. Al Qiyamah (75):39)
Surah Al-Anbiyaa/21
ayat 89
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا
وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
“Dan
(ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia menyeru Rabb-nya: ‘Ya Rabb-ku janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling
Baik.’” [Al-Anbiyaa/21: 89].
Surah Ar-Ra’d/13
ayat 38
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا
لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum-mu dan Kami memberikan
kepada mereka isteri-isteri dan keturunan…” [Ar-Ra’d/13: 38].
Surah An-Nisaa/4
ayat 22
وَلَا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ
‘Dan
janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu…’”
[An-Nisaa/4: 22]
Surah Ali
‘Imran/3 ayat 38
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ
سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Ya Rabb-ku,
berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
Pendengar do’a.” [Ali ‘Imran/3: 38].
Surah
An-Nisa ayat 21
وَكَيۡفَ تَأۡخُذُونَهُۥ وَقَدۡ أَفۡضَىٰ بَعۡضُكُمۡ
إِلَىٰ بَعۡضٖ وَأَخَذۡنَ مِنكُم مِّيثَٰقًا غَلِيظٗا
Wa
kaifa ta'khudzûnahû wa qad afdlâ ba‘dlukum ilâ ba‘dliw wa akhadzna mingkum
mîtsâqan ghalîdhâ
Artinya: “Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS An-Nisa: 21).
Itulah beberapa ayat Al Quran tentang pernikahan yang perlu diketahui, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar