1. Bleketepe
Bleketepe adalah ornamen yang
tidak boleh terlewatkan dalam pernikahan adat Jawa. Terbuat dari anyaman janur
atau daun kelapa yang masih muda, bleketepe dipasang di halaman depan atau
pintu masuk rumah calon mempelai.
Bleketepe punya filosofi sebagai
penolak bala. Pemasangannya dilakukan sebelum prosesi pernikahan oleh ayah
calon mempelai dengan harapan acara berjalan lancar tanpa halangan apa pun.
2. Gebyok
Latar pelaminan adat Jawa biasanya
menggunakan gebyok berbahan kayu dengan motif ukiran yang apik. Motif ukiran
tersebut konon menyimpan makna mendalam, seperti kemakmuran dan kebahagiaan.
Gebyok dianggap sebagai simbol
rumah adat Jawa yang menampakkan pintu di bagian tengah, diapit jendela di
bagian kanan dan kiri. Ornamen ini melambangkan dimulainya fase kehidupan rumah
tangga.
3. Gunungan
Ornamen dekorasi berupa gunungan
besar juga kerap ditemukan pada pernikahan adat Jawa. Gunungan biasanya
diletakkan di tepi kanan dan kiri pelaminan.
Ornamen ini dipenuhi ukiran dengan
motif yang apik, biasanya dimunculkan dalam pementasan wayang kulit sebagai
pembuka dan penutup. Dalam dekorasi pernikahan adat Jawa, gunungan melambangkan
fase-fase kehidupan rumah tangga yang bakal dijalani oleh kedua mempelai.
4. Rangkaian bunga
Rangkaian bunga yang indah juga
menjadi elemen wajib dari dekorasi pernikahan adat Jawa. Bunga yang biasanya
digunakan terdiri dari mawar, melati, sedap malam, hingga kantil.
Konon, penataan rangkaian bunga
ini bertujuan untuk mempertegas aura calon mempelai. Selain itu, kombinasi
bunga yang harum akan membuat para tamu undangan lebih nyaman.
5. Buah dan sayuran
Ornamen dekorasi ini ternyata
melambangkan kemakmuran dalam berumah tangga.
Namun, seiring berjalannya waktu,
ornamen buah dan sayur sudah jarang digunakan. Dekorasi adat Jawa kini lebih
banyak dipadukan dengan konsep modern, jadi berfokus pada instalasi rangkaian
bunga yang menarik.
6. Kembar mayang
Ini dia elemen wajib dalam
dekorasi pernikahan adat Jawa yang tidak boleh dilewatkan, yaitu kembar mayang.
Sesuai namanya, ornamen ini berjumlah dua atau sepasang.
Kembar mayang terbuat dari janur
atau daun kelapa yang masih muda, bisa juga dipadukan dengan bunga dan
buah-buahan. Ukuran dan berat kembar mayang harus sama persis, melambangkan
pasangan suami istri yang akan bekerja sama dan saling mengayomi dalam
mengarungi bahtera rumah tangga.
7. Patung loro blonyo
Patung loro blonyo melambangkan
kesuburan, keharmonisan, dan kemakmuran. Selain itu, menurut kepercayaan Jawa
kuno, patung ini juga dianggap sebagai penolak bala dalam acara pernikahan.
Itu tadi tujuh elemen khas
dekorasi pernikahan adat Jawa yang sarat makna. Tidak cuma indah dipandang,
tiap elemennya ternyata menyimpan pesan moral bagi kelancaran hidup berumah
tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar