Tradisi pernikahan di Indonesia; ‘Tamat Penganten’, Tradisi Pernikahan Suku Semende, Sumatera Selatan

 

Tradisi ini melibatkan calon pengantin sebelum akad nikah berlangsung, keduanya diwajibkan untuk membaca ayat suci Al-Qur'an yang dipilih atau ditunjuk oleh Panitia Pelaksana Pernikahan (P3N). Tradisi ini bukan hanya sekadar prosesi seremonial, melainkan dianggap sebagai acara pernikahan yang mulia dan penuh berkah.

Pernikahan anak perempuan pertama dalam adat Suku Semende dikenal dengan istilah "Tunggu Tubang". Dalam konteks ini, Tamat Penganten seringkali menjadi impian para orang tua yang akan menikahkan anaknya, menganggapnya sebagai pesta pernikahan besar yang membawa kemuliaan. Ukuran besarnya pesta pernikahan dalam tradisi ini adalah Tamat Penganten, bukan hiburan modern seperti organ tunggal yang kini lebih umum.

Besarnya acara "Agu'an" atau pesta, seringkali ditandai dengan pemotongan kerbau sebagai bentuk syukur. 

Tradisi Tamat Penganten memiliki nilai-nilai tradisi dan dakwah yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, terutama bagi kalangan remaja. Tradisi ini membantu mempersiapkan calon pengantin dalam segala hal, termasuk mempertebal akidah agama dan kesiapan psikologis dalam menghadapi pernikahan. Membaca Al-Qur'an sebelum pernikahan juga dianggap sebagai langkah awal yang memudahkan mereka dalam melangkah ke jenjang kehidupan berumah tangga.

 

 

Beragama dan Berbudaya

Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar