Tradisi ini melibatkan
calon pengantin sebelum akad nikah berlangsung, keduanya diwajibkan untuk
membaca ayat suci Al-Qur'an yang dipilih atau ditunjuk oleh Panitia Pelaksana
Pernikahan (P3N). Tradisi ini bukan hanya sekadar prosesi seremonial, melainkan
dianggap sebagai acara pernikahan yang mulia dan penuh berkah.
Pernikahan anak
perempuan pertama dalam adat Suku Semende dikenal dengan istilah "Tunggu
Tubang". Dalam konteks ini, Tamat Penganten seringkali menjadi impian para
orang tua yang akan menikahkan anaknya, menganggapnya sebagai pesta pernikahan
besar yang membawa kemuliaan. Ukuran besarnya pesta pernikahan dalam tradisi
ini adalah Tamat Penganten, bukan hiburan modern seperti organ tunggal yang
kini lebih umum.
Besarnya acara
"Agu'an" atau pesta, seringkali ditandai dengan pemotongan kerbau
sebagai bentuk syukur.
Tradisi Tamat Penganten
memiliki nilai-nilai tradisi dan dakwah yang sangat besar manfaatnya bagi
masyarakat, terutama bagi kalangan remaja. Tradisi ini membantu mempersiapkan
calon pengantin dalam segala hal, termasuk mempertebal akidah agama dan
kesiapan psikologis dalam menghadapi pernikahan. Membaca Al-Qur'an sebelum
pernikahan juga dianggap sebagai langkah awal yang memudahkan mereka dalam melangkah
ke jenjang kehidupan berumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar